Berawal dari
tertarik, direnda dengan paksaan keadaan, akhirnya ia mencoba untuk berjualan
ayam krispi. Tak bermodal harta, namun keuletan dan kesabaran. Kini, bisnis kuliner yang ditekuninya telah berkembang
pesat.
Pak Ridwan,
pemilik usaha bisnis ayam krispi dengan merk Kukuruyuk Chicken, dulunya seorang
karyawan marketing di sebuah perusahan. Terinspirasi dari perjalanan pergi
pulang dari rumah ke kantornya, yang melewati pedagang gerobakan ayam goreng
krispi, rasa tertarik Pak Ridwan menguar. Ia pun memutuskan untuk memulai
bisnisnya.
Uang gaji
bulanan yang seharusnya dibuat untuk mencicil rumah, dipakailah untuk membeli
gerobak dan modal awal berjualan. Ayah satu anak itu awalnya berjualan sejak
pagi jam 5 pagi hingga jam 8 pagi. Setelah itu, baru berangkat untuk pergi ke
kantor. Bisa kita bayangkan betapa ribetnya. Akhirnya, setelah berjalan
beberapa lama, Pak Ridwan memutuskan keluar dari perusahaan yang telah
mengajinya selama 10 tahun. Beliau ingin fokus mengeluti usaha tersebut dan mengembangkannya.
Ya, menurut beliau, fokus adalah kunci keberhasilan sebuah usaha.
Pak ridwan
mempunyai cita-cita mempunyai beberapa lapak, yang nantinya berlanjut ke bisnis
franchise. Tidak mudah menentukan
pilihan untuk keluar dari tempatnya bekerja dan memilih untuk usaha sendiri. Tetapi
melalui pertimbangan-pertimbangan dan keyakinan akhirnya pak ridwan memutuskan
untuk keluar dari perusahaannya.
Tiga Kunci Berbisnis
Bakatnya
berbisnis kuliner tidak serta merta beliau dapatkan begitu saja, tetapi sudah
dilatih sejak kecil. Saat SD, sepulang sekolah, ia telah membantu orang tuanya
untuk menggoreng tempe dan bermacam-macam jenis gorengan yang lain, untuk
sorenya dijual berkeliling kampung. Hasil dari jualannya itu. Menurut beliau,
dalam berbisnis atau berdagang, harus mempunyai keahlian khusus dan manajerial
yang bagus. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar bisnis itu bisa sukses,
yaitu produk, SDM, dan tempat.
Pertama, produk
yang di perdagangkan harus mempunyai kualitas khusus, oleh karenanya, kita
harus berpikir keras, bagaimana cara mendapatkan kualitas yang bagus. Apalagi
berbisnis kuliner, produk menjadi hal yang utama. Misal untuk ayam krispi,
bagaimana rasanya, renyahnya, dan juga kematangan ayam di dalamnya, semua harus
terpenuhi. Kalau tidak terpenuhi, misalnya daging kurang matang, akan
mengakibatkan pembeli enggan untuk kembali lagi, untuk membeli ayam krispi
tersebut, mending membeli yang lain.
Kedua, SDM,
yakni penjual atau pelayan yang melayani pembeli, juga sangat mempengaruhi
berhasil atau tidaknya bisnis kuliner. Kesungguhan, keuletan, dan kesabaran SDM
dalam mengembangkan bisnis, menjadi kunci keberhasilan. Bagaimana memperlakukan
pelanggan dengan hormat, serta bagaimana melayani sepenuh hati. Dalam berbisnis
kuliner, konsumen adalah raja, jadi wajib dilayani dengan optimal, agar
pelanggan merasa dihormati dan bisa kembali menjadi pelanggan dari usaha kita.
Ketiga, tempat.
Tsoal idak hanya strategis atau tidaknya tempat kita membuka bisnis kuliner.
Bisnis kuliner juga memperlukan tempat yang nyaman, bersih dan penataan tata
ruang yang bisa untuk bersantai. Tempat, penataan tempat, dan fasilitas dalam
menjamu pembeli, akan mempengaruhi tinggi rendahnya pengunjung. Pengunjung akan
merasa nyaman dan bisa sering datang ke tempat kita jika tempat kita jualan
menyediakan tempat yang nyaman.
Itulah tiga hal
dari Pak Ridwan yang menurut dia akan menunjang kesuksesan dalam berbisnis
kuliner. Berbisnis kuliner itu gampang-gampang susah, harus bisa menyesuaikan
selera konsumen. Pak Ridwan menuturkan, beliau bisa seperti ini tidak serta
merta, tetapi melalui perjuangan serta jatuh bangun. Pernah beliau ditipu
beberapa kali. Tetapi bagi beliau, hal itu merupakan lika-liku usaha, jadi
dianggapnya sebagai cobaan kecil saja.
Pegawai vs Wirausaha
Ketika ditanya
tentang enak mana berwirausaha atau jadi pegawai, penjelasan Pak Ridwan panjang
lebar. Menurut beliau semua ada plus minusnya. Jika jadi pegawai, setiap bulan
sudah pasti ada gaji yang diterima, resiko tidak terlalu besar, tetapi kalau
jadi pegawai waktu kita terkuras dengan pekerjaan di kantor, berangkat pagi,
pulang sore. Kehidupan juga akan monoton tiap hari begitu begitu saja, tidak
ada tantangan. Jadi wirausahawan itu merupakan seni, kita bisa menentukan
besaran gaji kita sesuai usaha yang kita lakukan, kita tidak ada yang mengatur,
waktu sepenuhnya milik kita, bisa bersama keluarga lebih lama sesuka kita, bisa
mengantar sekolah saat anak kita mau berangkat sekolah, dan bisa menemani saat
anak kita bermain. Dalam berwirausaha juga akan banyak tantangan-tantangan yang
mengasyikan. Selain itu, ketika kita berbisnis, kita juga akan membantu banyak
orang. Pak Ridwan mengatakan, “Lihat dengan saya berbisnis seperti ini saja,
saya sudah bisa memberi lapangan kerja kurang
lebih 10 orang.”
Bagi Pak Ridwan,
berbisnis tidak hanya mengejar keuntungan semata, ia juga ingin berbagi dengan
yang lain. Oleh karenanya, Pak Ridwan sangat senang ketika diminta oleh tim
LPPAP Seroja untuk membagi ilmunya kepada perempuan dan anak-anak binaan
lembaga ini.
Gambaran Investasi Usaha Ayam
Crispy
Investasi Awal Rp 3.500.000,00
Alokasi : Gerobak Aluminium
Perlengkapan
dan peralatan
Bahan baku
Registrasi,
survei, training, supervisi
Akomodasi,
Transportasi
Pemasukan
Ayam
KFC :
50 X 3.000 X 30 hri :
Rp 4.500.000
Tahu
krispi :
100 X 500 X 30 hri :
Rp 1.500.000
Tahu
Bakso kriuuk : 100 X
500 X 30 hri : Rp
1.500.000
Jumlah
pemasukan :
Rp 7.500.000
Pengeluaran
Bayar
gaji Karyawan : Rp
500.000
Belanja
Bahan Baku : Rp 5.350.000
Sewa
Tempat : Rp
250.000
Jumlah
pengeluaran : Rp 6.100.000
Keuntungan
/ laba pemasukan
=
7.500.000-6.100.000
= Rp
1.400.000
Proyeksi
modal kembali (investasi awal : keuntungan)
= Rp
3.500.000 : 1.400.000
= 2,5
bulan
Untuk
kerjasama bisa hubungi Pak Ridwan (085726445789).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar